Lima Tokoh Pahlawan Betawi Dijadikan Nama Jalan Jakarta

Lima Tokoh Pahlawan Betawi Dijadikan Nama Jalan Jakarta

Lima Tokoh Pahlawan Betawi Dijadikan Nama Jalan Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengabadikan nama lima tokoh Betawi sebagai nama jalan di wilayah Jakarta Barat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengenang jasa dan perjuangan tokoh-tokoh Betawi dalam sejarah kota Jakarta slot qris. Berikut adalah lima tokoh Betawi yang namanya kini menjadi nama jalan di Jakarta Barat

Lima Tokoh Pahlawan Betawi

1. Guru Madjid

Guru Madjid adalah seorang ulama Betawi yang dikenal bonus new member 100 karena dedikasinya dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Kembangan. Nama beliau kini diabadikan sebagai nama Jalan Kembangan Selatan, menggantikan nama jalan sebelumnya. Perubahan ini dilakukan untuk menghormati kontribusinya dalam pengembangan agama Islam di kawasan tersebut.

2. Junaid Al Batawi

Syekh Junaid Al Batawi adalah ulama Betawi abad ke-18 yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Betawi. Nama beliau kini menjadi nama Jalan Lingkar Luar Barat, menggantikan nama jalan sebelumnya. Perubahan ini bertujuan untuk mengenang jasa beliau dalam memperkenalkan ajaran Islam di kawasan tersebut.

3. Guru Ma’mun

Guru Ma’mun adalah seorang intelektual dan ulama Betawi yang aktif dalam pendidikan dan dakwah di wilayah Rawa Buaya, Cengkareng. Nama beliau kini diabadikan sebagai nama Jalan Rawa Buaya, menggantikan nama jalan sebelumnya. Langkah ini dilakukan untuk menghormati dedikasinya dalam bidang pendidikan dan agama di kawasan tersebut.

4. Bang Pitung

Bang Pitung, atau Si Pitung, adalah sosok legendaris dari Betawi yang dikenal sebagai pahlawan rakyat dan pejuang kemerdekaan. Nama beliau kini diabadikan sebagai nama Jalan Raya Kebayoran Lama, menggantikan nama jalan sebelumnya. Perubahan ini dilakukan untuk mengenang perjuangan beliau dalam melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

5. Abdul Karim bin Ashfan

Abdul Karim bin Ashfan adalah tokoh Betawi yang dikenal karena Slot Bonus kontribusinya dalam bidang agama dan sosial di wilayah Rawa Buaya, Cengkareng. Nama beliau kini diabadikan sebagai nama Jalan Madrasah II, menggantikan nama jalan sebelumnya. Langkah ini bertujuan untuk menghormati jasa beliau dalam pengembangan agama dan sosial di kawasan tersebut.

Perubahan nama jalan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengenalkan generasi muda pada sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh Betawi. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memperkuat identitas budaya Betawi di tengah perkembangan kota Jakarta yang pesat. Dengan diabadikannya nama-nama tokoh Betawi sebagai nama jalan, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai kontribusi mereka dalam sejarah kota Jakarta. Selain itu, langkah ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap warisan budaya Betawi yang telah memberikan warna tersendiri dalam perkembangan kota Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus melestarikan dan mengenalkan sejarah serta budaya Betawi melalui berbagai program dan kebijakan. Perubahan nama jalan ini merupakan salah satu langkah konkret dalam upaya tersebut

Exit mobile version